Dalam rangka mendukung Strategi Nasional Pencegahan Stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata -Pemberdayaan Masyarakat Desa Universitas Mataram (KKN-PMD UNRAM), telah menyelenggarakan sosialisasi terkait stunting dan penyajian konsep “Isi Piringku” di Desa Sepapan, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan sosialisasi stunting yang dilaksanakan pada (8/7/2024), dihadiri oleh ibu-ibu yang memiliki baduta stunting, ibu hamil, aparat desa, dan kader desa Sepapan. Total peserta yang hadir dalam kegiatan ini mencapai 40 orang.

Sementara itu, sosialisasi tentang penyajian isi piringku dilaksanakan pada (20/7/2024) dengan dihadiri oleh ibu hamil, ibu dengan baduta stunting, dan kader desa, dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang.

Firman Nuddin, Ketua Pelaksana, membuka kegiatan dengan menyambut para tamu undangan dan peserta sosialisasi. Dalam sambutannya, Firman menekankan tujuan diadakannya sosialisasi ini. “Tujuan diadakan sosialisasi ini untuk mencegah stunting dan menerapkan pola makan seimbang bagi anak-anak. Oleh karena itu, mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam upaya ini.

Sahrum S.Pd., Sekretaris Desa Sepapan, juga turut memberikan sambutan. Beliau menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berinisiatif mengadakan sosialisasi dan menyatakan dukungan penuh desa terhadap program ini.

“Mari masyarakat Desa Sepapan untuk aktif mengikuti sosialisasi yang diberikan oleh mahasiswa KKN-PMD UNRAM dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari,” ucap Sahrum.

Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini mencakup pemahaman tentang stunting, penyebab dan dampaknya, serta pentingnya intervensi dini untuk mencegah stunting.

Selain itu, konsep “Isi Piringku” diperkenalkan sebagai panduan praktis untuk menyajikan makanan bergizi seimbang. Peserta diajarkan mengenai komposisi isi piring yang ideal, serta diberikan contoh menu makanan yang lengkap dan seimbang sesuai dengan panduan ini.

Reni Selfiani, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dalam mencegah stunting.

“Metode yang kami gunakan dalam menyampaikan informasi mencakup ceramah, diskusi, tanya jawab, dan pembagian leaflet informatif,” ujarnya saat memberikan keterangan (22/7/2024).

Tidak hanya itu, mereka juga melakukan pembagian makanan sehat berbahan dasar telur kepada baduta stunting selama 45 hari. Mahasiswa KKN memantau konsumsi anak-anak untuk memastikan mereka menghabiskan menu yang diberikan.

Antusiasme masyarakat terhadap sosialisasi ini cukup tinggi, terbukti dengan adanya beberapa pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Pada acara sosialisasi stunting, tiga orang bertanya, sementara pada acara sosialisasi isi piringku, empat ibu aktif bertanya terkait permasalahan gizi anak.

Meskipun demikian, pelaksanaan kegiatan ini tidak luput dari tantangan. Kesibukan warga yang bekerja di sawah pada pagi hari menjadi salah satu hambatan. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa KKN mengubah waktu sosialisasi menjadi siang hari.

Mereka juga melakukan pendekatan personal kepada warga dan menjemput warga yang tidak bisa hadir di lokasi sosialisasi. Media edukasi yang menarik, seperti video dan gambar, digunakan untuk membuat sosialisasi lebih menarik.

Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah bekerjasama dengan BKKBN, Puskesmas Jerowaru, dan dinas terkait untuk melanjutkan program pencegahan stunting di Desa Sepapan. Mahasiswa KKN juga akan melakukan wawancara untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat setelah mengikuti sosialisasi, serta mengamati perubahan perilaku dalam pencegahan stunting dan penerapan pola makan seimbang.

Mahasiswa KKN-PMD UNRAM berharap masyarakat Desa Sepapan akan lebih sadar tentang pentingnya pencegahan stunting dan menerapkan isi piringku dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami juga berharap adanya peningkatan partisipasi dalam program pencegahan stunting di desa. Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, stunting dapat dicegah dan anak-anak di Desa Sepapan dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan optimal,” pungkas mahasiswi Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Bisnis itu.